Ibaratnya tongkat bambu jadi tanaman, orang bilang tanah kita tanah sorga,
Ulasan ini saya bagi ada beberapa tahap unggahan, mengingat potensi pertanian Indonesia yang begitu banyaknya.
1. Keanekaragaman Hayati dan Agroekosistem
Indonesia
memiliki potensi sumberdaya alam, termasuk plasma nutfah, yang melimpah
(mega biodiversity). Bio-diversity darat Indonesia merupakan terbesar
nomor dua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity
laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Hal ini
dapat dilihat dengan beragamnya jenis komoditas pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang sudah sejak lama
diusahakan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
Keaneka
ragaman hayati yang didukung dengan sebaran kondisi geografis berupa
dataran rendah dan tinggi; limpahan sinar matahari dan intesitas curah
hujan yang hampir merata sepanjang tahun di sebagian wilayah; serta
keaneka ragaman jenis tanah memungkinkan dibudidayakannya aneka jenis
tanaman dan ternak asli daerah tropis, serta komoditas introduksi dari
daerah sub tropis secara merata sepanjang tahun di Indonesia.
Aneka ragam dan besarnya jumlah
plasma nutfah tanaman dan hewan, baik yang asli daerah tropis maupun
komoditas introduksi yang sudah beradaptasi dengan iklim tropis, di sisi
lain merupakan sumber materi genetik yang dapat direkayasa untuk
menghasilkan varietas dan klone tanaman unggul serta bangsa ternak.
Potensi pertanian Indonesia ini,
banyak dimanfaatkan oleh negara-negara lain seperti Belanda, Prancis,
Amerika dll dalam mendapatkan plasma nutfah antara lain bibit-bibit
pertanian, yang dalam pelaksanaan pemanfaatannya membentuk industri
bibit pertanian. Sebagian besar dari productnya dibawa ke negeri orang
bule tersebut. Ini berdasarkan informasi dari tenaga kerjanya (orang
Indonesia Asli)
2. Lahan Pertanian
Indonesia
memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum
dimanfaatkan secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan
oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian
Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa total luas daratan
Indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6
persen) merupakan kawasan budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen)
merupakan kawasan lindung. Dari total luas kawasan budidaya, yang
berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha, meliputi lahan
basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha dan
lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal
yang berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan
menjadi areal pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54
juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian.
Jumlah luasan dan sebaran hutan,
sungai, rawa dan danau serta curah hujan yang cukup tinggi dan merata
sepanjang tahun sesungguhnya merupakan potensi alamiah untuk memenuhi
kebutuhan air pertanian
apabila
dikelola dengan baik. Waduk, bendungan, embung dan air tanah serta air
permukaan lainnya sangat potensial untuk mendukung pengembangan usaha
pertanian.
http://okemms.blogspot.com